di saatku memerlukanmu,
ku memohon dengan penuh keinsafan,
ku mengharapkan keampunan dan keredaan darimu,
telahku pohon keampunan atas kesilapanku,
sedetikpun ku tidak berganjak dari pohonanku,
supaya satu keajaiban berlaku,
kau yang satu,
segala ketenntuan berada ditanganmu,
ku hanyalah insan yang hina dan jahil,
yang hanya menumang di bawah sinaran syurgamu,
segala yang berlaku seperti libasan sayap si perkasa,
degupan jantung yang berdegup kencang tiba-tiba terhenti,
itulah ketentuanmu wahai yang satu,
disetiap perilakuku kau perhatikan,
hidup matiku jua kau perhatikan,
adakah itu ketentuanmu???
sememangnya tidak dapat disangkal lagi,
kaulah sang penguasa yang satu dalam seribu,
walaupun flora kataku cukup mendalam,
tidak bisa dibandingkan dengan apa yang kau miliki,
sehingalah aku menghembuskan cinta terakhirku...........